Pages

Sabtu, 09 September 2017

Rahasia Istana Kabut

Rahasia Istana Kabut


Ester dan keluarganya berlibur ke villa yang dibeli papanya dua tahun yang lalu. Villa itu agak terpencil dan dari jauh tampak diselimuti kabut. Ester menamainya Istana Kabut. Saat Ester dan Bella merapikan kamar, terdengar teriakan dan langkah orang berlari.
“Kak Esteer…Mama dan papa ada keperluan mendadak,mereka akan pergi siang ini dan baru pulang besok pagi….,” teriak Viko sambil berlari.
“Apaaa?! Kita kan barusan sampai…!” Ester terkejut dan langsung berlari kekamar Mama.
“Mama mau pergi?”tanya Ester.
“Ya sayang, ada pasien darurat yang harus ditangani, jadi harus balik ke kota, besok pagi ke sini lagi. Tidak usah takut, ada Pak Dirman dan Bik Inah yang jaga villa…,” kata Mama menjawab pertanyaan Ester. Mama dan Papa adalah dokter bedah. Kapan pun ada pasien darurat mereka harus siap menangani.
Malam pun tiba. Pak Dirman dan Bik Inah pamit kenduri ke tetangga. Tiba-tiba… … PET!!! Listrik padam! Ester yang belum tertidur membangunkan Bella dan Viko yang tertidur pulas.
“Ada apa…?”Tanya Bella yang terbangun.
“Listrik mati tapi lampu tetangga menyala…”Jawab Ester. Tiba-tiba….PRANG! BRAK!! Terdengar suara barang pecah disusul suara pintu dibanting dengan keras dan alunan denting piano. Semua ketakutan. Ester mencoba menelepon Pak Dirman, sial HPnya tidak aktif.
“Gimana,Kak…Aku takuuut…,”Viko mulai menangis.
“Ayo cek saklar listrik…,”usul Bella. Mereka keluar rumah sambil bergandengan tangan mencari saklar listrik.Ternyata njeglek, off.
Ketika listrik sudah menyala mereka berjalan kembali ke villa. Baru beberapa langkah tiba-tiba empat orang lelaki mengepung dan membentak dengan keras “Diam,jangan bergerak….!” Dalam waktu singkat mereka menawan ketiga anak tersebut dan membawa mereka pergi. Ester mencoba berteriak minta tolong tapi percuma saja karena mulutnya dilakban. Setengah jam berlalu,mobil yang mereka naiki berhenti.
“Bebaskan mereka!”perintah seseorang. Ketika ikatan tangan, penutup mata dan lakban dibuka, Bella, Ester,Viko kaget setengah mati. Papa dan Mama ada disana!
“Selamat datang anak-anak,maaf kejutannya sangat tidak menyenangkan,”kata Papa ”kejahatan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, jadi waspadalah. Menguasai teknik bela diri sangat membantu,jadi rajinlah berlatih. Jangan suka bolos latihan seperti selama ini.” sambung Papa. Papa memang luar biasa, kejutannya tak terduga, papa mendidik anak dengan menghadapkan ke realitas nyata.
Tiga malam berlalu, tiap tengah malam sering terdengar suara-suara aneh yang hanya didengar Bella,Ester,dan Viko saja. Keesokan harinya, sambil berjalan-jalan disekitar villa,mereka memperhatikan villa dengan seksama.
“Hey,ada sepeda!”seru Viko. Viko berlari ke sepeda yang kumuh dan tua yang tersandar di dinding. Viko mengambil sepeda itu dan… GREK!!! Dinding villa tiba-tiba bergeser dan tampak tangga menuju ruang bawah tanah. Semua terkejut. Bersama-sama mereka menuruni tangga. Di ujung tangga mereka melihat sebuah piano dan seorang pemuda yang kucel dan dekil dengan rambut panjang acak-acakan tampak mengawasi dengan beringas. Bella menyuruh Viko memanggil Papa, Mama, Pak Dirmandan Bik Inah. Semua orang yang dipanggil Viko pun datang.
“Siapa kamu?”Papa bertanya dengan suara keras dan berwibawa. Pemuda tersebut tertawa. Tiba-tiba Bik Inah berlari memeluk kaki Papa dan menangis.
“Maafkan saya Pak,dia Anto anak saya…Dia menderita gangguan jiwa. Sudah banyak uang saya habiskan untuk membawa ke dukun tapi tidak sembuh.”
“Anto mungkin mengidap penyakit Skizofrenia,solusinya ke dokter jiwa bukan dukun. Jangan dikurung, dengan penanganan yang tepat, Anto mungkin bisa sembuh,”kata Papa. Sore itu Anto dibawa ke rumah sakit jiwa, diantar Papa dan Mama.
“Mungkin tengah malam kami baru sampai dirumah jadi makannya tidak usah menunggu kami,”pesan Mama sebelum pergi.
“Iya…,tidak usah takut,kan Anto mau kami bawa ke rumah sakit, jadi tidak ada lagi yang teriak, membanting barang dan main piano” ujar Pak Dirman sambil mengedipkan mata. Semua tertawa, Ester tersipu malu. Sepeninggal mereka, Ester mengajak saudara-saudaranya makan malam dan main kartu diruang tamu. Jam 23.00 Papa dan Mama belum pulang. Ester mulai mengantuk.
“Ayo tidur di kamar….,”ajak Ester. Bella yang diajak hanya diam terpaku tidak mampu bicara.
“Ada apa sih?”Tanya Ester dengan heran.
“Su…,suara…,i….itu” Bella berbicara terbata-bata dengan muka ketakutan. Ester pucat pasi. Dari arah gudang terdengar jelas suara-suara aneh yang mereka takutkan selama ini. Ester pun pingsan seketika.

Gunungkidul,24 Desember 2015

0 komentar:

Posting Komentar

1. Apakah tubuh kita mengeluarkan zat sisa? coba identifikasi zat sisa yang dikeluarkan oleh tubuhmu!

Tanya Jawab Sistem Ekskresi Permasalahan 1. Apakah tubuh kita mengeluarkan zat sisa? coba  identifikasi zat sisa yang dikeluarkan oleh tu...